FerdySambo Diperiksa Terkait Ketidakprofesionalan Tangani Kasus Brigadir J. Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo (tengah) berjalan keluar usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/8/2022). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar] Divisi Humas Polri menyatakan, mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo
Pondok Pesantren adalah sarana terbaik pendidikan khususnya dalam menuntut ilmu agama. Awal mula didirikannya sebuah Pondok Pesantren dikarenakan tingginya minat dan harapan para orang tua agar anaknya menjadi seseorang yang kelak akan berguna dan bermanfaat dimasa yang akan datang. Pondok Pesantren juga mempunyai jasa yang sangat besar bagi berdirinya Negara Indonesia ini. Seperti yang kita ketahui, telah banyak tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang muncul dari Pondok-pondok Pesantren di Indonesia. Itu mengapa hingga saat ini Pesantren di percaya dalam ranah pendidikan, karena tidak seperti siswa atau murid pada sekolah formal Dimana para santri di Pondok Pesantren lebih digembleng siang dan malam. Tidak hanya pada saat siang hari saja ketika di sekolah. Pondok Pesantren pun bisa dikatakan sebagai sebuah miniatur kehidupan. Karena terdapat berbagai macam aspek-aspek dasar pendidikan dan cara-cara berorganisasi Pahit memang rasanya belajar di Pesantren, dimana kita hidup jauh dari keluarga dan orang tua. Tak sampai disitu, banyak tantangan-tantangan yang akan dihadapi oleh para santri. Disini secara alami dan sunnatullah disaring siapa saja mereka-mereka yang bersungguh-sungguh dan niat menimba ilmu dengan ikhlas dan sabar di Pesantren Berbagai masalah di Pesantren sebenarnya sangat dikeluhkan oleh para santri baru atau santri yang baru masuk pesantren Dimana kondisi dan lingkungan hidup yang benar-benar berbeda dengan kondisi dan situasi di rumah Ketika di rumah mereka masing-masing mungkin jika ada pakaian kotor, sudah ada yang mencucikan, entah asisten rumah tangga atau orang tua sendiri Tapi jika di Pondok terdapat pakaian kotor, siapa yang akan mencucinya selain mereka sendiri? Maka dari itu, pada kesempatan kali ini akan membahas Masalah Yang Sering Terjadi di Pesantren serta solusi bagaimana kami dulu mengatasinya Tak heran jika banyak sekali permasalahan yang silih berganti menguji para santri ketika hidup di Pesantren Dimana satu masalah selesai, maka datang lagi masalah baru Namun, perlu diketahui. Jika setiap ujian, cobaan, permasalahan datang silih berganti di Pesantren.. Satu masalah, ribuan solusi insyaAllah, semata Allah sedang benar-benar menguji iman dan amal kita dan ketika kelak kita bisa melewati semua ujian tersebut.. Maka kita akan memetik hasil yang manis. Maka dari itu, ketahui, kenali masalah-masalah apa saja yang sering terjadi di Pondok Mungkin ada yang berbeda atau ada yang sama bahkan ada yang lebih parah? Mari kita bahas Masalah Yang Sering Terjadi di Pesantren dan Cara Mengatasinya. Simak sampai habis agar kita mendapatkan esensi dan solusinya. Masalah Yang Sering Terjadi di Pesantren Dan Solusinya 1. Kehilangan Gambar Apapun sistem pendidikan pesantren tersebut, di manapun lokasi pesantren tersebut, masalah kehilangan di Pesantren sudah bukan hal yang aneh Meski pondok pesantren adalah sebuah institusi pendidikan keagamaan, namun tetap saja permasalahan khususnya di hal moral tetap ada saja dan kerap terjadi Ada banyak hal dan alasan mengapa masalah kehilangan di Pesantren sering terjadi Entah hilang sandal, seragam, buku, peci bahkan uang dan lain-lain. Entah itu disengaja maupun tidak Hal-hal seperti ini sangat sulit dihindari. Bagi santri senior, masalah kehilangan sudah tidak aneh. Namun bagi santri baru, hilangnya ember sudah membuat goyah untuk melanjutkan pendidikan di pondok. Maka dari itu kami akan melampirkan beberapa barang-barang yang sering hilang di Pesantren serta cara atau solusi bagaimana agar tidak hilang Uang Meski tidak terlalu sering dalam kehilangan uang pada santri. Namun kehilangan uang lebih berarti, karena bentuknya yang bisa ditukar dengan barang lain atau makanan, hingga jejaknya sulit untuk ditelusuri Tidak seperti hilangnya sandal atau ember. Mungkin kita bisa menemukannya kembali di tempat lain dan di lain waktu. Namun uang, jika kita tidak menuntaskan masalah tersebut. Maka akan menjadi kebiasaan dan menjadi hal yang lumrah, nauzubillah. Permasalahan kehilangannya uang di Pondok, tidak jauh dari adanya kesempatan, ini yang sering terjadi. Dan jika adanya niat memang jarang, kecuali tersangka memang sedang benar-benar terdesak membutuhkan uang namun menggunakan cara-cara yang salah. Yang paling sering terjadi adalah adanya kesempatan. Kita tidak bisa begitu saja menyalakan mereka yang mengambil uang tanpa izin, mungkin dari kita sendiri yang terkadang sombong dan pamer harta yang kita miliki Alhamdulillah, selama saya di Pesantren dulu jarang dan bahkan tidak pernah kehilangan uang meski di simpan di dalam lemari atau hilang terkadang karena lupa atau terjatuh Karena saya jarang memperlihatkan bahwa saya sedang pegang uang atau seperti orang banyak uang alias hidup sederhana dan sewajarnya saja Berikut saya lampirkan solusi supaya uang tidak hilang di Pesantren 1. Titipkan Solusi agar uang tidak hilang di Pesantren yang pertama adalah di titipkan. Titipkan uang yang kamu miliki, mungkin siang hari kamu kedatangan orang tua atau saudara dari rumah, lalu menitipkan sejumlah uang, maka segeralah uang tersebut dititipkan ke BMT/Bank Santri tempat penitipan uang Jika tidak adapun, silahkan titipkan pada ustadz atau kakak senior yang dipercaya. Agar uang tersebut tidak hilang Karena khawatir, jika hanya disimpan di lemari akan lupa atau terpakai boros bahkan sampai hilang. 2. Kunci Lemari Cara yang kedua supaya uang tidak hilang di Pesantren yaitu beli lah kunci gembok atau semacamnya. Mulailah kunci lemari supaya aman. Meski tidak ada uang yang sedang disimpan pun, orang melihatnya tidak curiga. Berbeda jika tiba-tiba lemari mu dikunci. Pasti orang mengira kamu sedang menyimpan sejumlah uang. Mengunci ini pun termasuk pada hal kedisiplinan, bagaimana kamu menjaga barang-barang berharga di asrama. 3. Gaya Hidup Sederhana Di Pesantren memang semua santri menerapkan kesederhanaan. Namun memang ada beberapa orang yang memiliki banyak uang akan lebih terlihat dari barang-barang dan pakaian yang ia miliki. Meski orang tua menitipkan atau jajan bulanan yang cukup banyak, maka disarankan agar tetap bergaya hidup sederhana dengan tidak boros atau bahkan sombong. Inilah yang memicu orang untuk mencari barang berharga yang kamu miliki. Maka gaya hidup sederhana perlu lah diterapkan. 4. Jangan Pelupa Terkadang hilangnya uang di Pesantren juga kita sering kelupaan. Jika siangnya uang tersebut telah terpakai untuk membelikan sesuatu. Lalu keesokan harinya, kita melihat jika uang yang kita miliki sudah tidak ada. Padahal kemarin sudah terpakai, lalu tiba-tiba mengabari mudabir atau kakak senior bahwa uang kita ada yang mencuri. Atau bahkan ada juga uangnya yang terjatuh dijalan, namun sayangnya orang yang menemukannya tidak jujur alias tidak mengembalikan nya ke kakak senior agar di umumkan. Maka ada baiknya ketika kita merasa jika uang yang kita miliki tidak ada, maka ada baiknya kita meyakinkan terlebih dahulu. Apakah uang tersebut benar-benar hilang karena di curi atau malah kita lupa jika telah di gunakan atau terjatuh. Sebab jika tidak, teman se asrama akan terkena dampak atau timbul fitnah. Wallahu'alam Sendal Barang kedua yang sering hilang di Pesantren yaitu sendal. Meski bentuknya bukan seperti uang sendal adalah senjata utama kita ketika aktivitas berlangsung di Pesantren. Terkadang santri berfikiran jika meng gosob atau memakai sendal orang tanpa izin sudah lumrah. Padahal tidak demikian, dosa nya pun sama dengan orang yang mencuri uang diatas tadi. Sayangnya, kesadaran akan tidak menggunakan sandal orang lain tanpa izin ini sangat sulit. Karena sifatnya seperti domino. Domino disini maksudnya, jika temanmu kehilangan sandal maka dia akan memakai sandal mu, dan kamu akan memakai sendal temanmu yang lain, begitu seterusnya. Maka dari itu berikut tips & trik agar sendal tidak hilang di Pesantren 1. Tas sandal Cara ini pertama kali di terapkan oleh Gontor. Cara supaya sendal tidak hilang di Pesantren yaitu menggunakan tas sandal. Gontor sendiri memiliki tas yang memang diperuntukkan untuk sandal, dimana ketika para santri memasuki masjid, maka sandal para santri tersebut akan di masukkan kedalam tas dan tas tersebut akan dibawa kedalam masjid. Dan bagi santri yang tidak membawa tas sandal, maka akan terkena iqob atau hukuman. Cara seperti ini memang kurang cocok diterapkan di beberapa Pesantren yang memang santri nya belum sebanyak Gontor. Pun di Pesantren saya dulu, pernah sempat diusulkan cara seperti ini, namun ada lain hal yang tidak bisa diterapkan. 2. Beri tanda Cara kedua agar sandal tidak hilang di Pesantren yaitu dengan memberinya tanda. Saya paham, mungkin dari beberapa santri yang membacanya ini pasti akan bilang "percuma" Sebenarnya tidak ada yang sia-sia, meski sudah di tandai namun tidak hilang, setidaknya sendal mu memiliki ciri atau khas yang berbeda dari sandal temanmu yang lain Sebab jika tidak memberinya tanda, orang lain akan mudahnya mengakui begitu saja sendal mu yang baru di beli dari koperasi. Kecuali kamu membelinya di tempat lain yang benar-benar berbeda dan tidak ada yang memiliki nya kecuali kamu, limited edition. 3. Sembunyikan Setibanya kamu di masjid, kamar atau tempat lain, jangan pernah malas-malas untuk mengkondisikan terlebih dahulu sandal mu Terlihat sepele, namun cara ini sangat efektif, bagus dan efisien. Modal utamanya adalah kedisiplinan. Sebenarnya saya pun menulis ini sambil senyum-senyum sendiri. Dulu cara ini sering saya gunakan ketika di asrama atau di masjid, sendal terlebih dahulu saya amankan di tempat tersembunyi sebelum masuk masjid atau asrama. Terlihat ribet, namun setelah keluar masjid dijamin kamu tidak akan kehilangan sendal mu dan aman pulang dengan tidak nyeker. Seragam Seragam termasuk barang yang sering hilang di Pesantren karena bentuknya sama dan sangat dibutuhkan. Namun hilangnya seragam tak seekstrim hilangnya sandal. Setidaknya seragam digunakan hanya pada waktu-waktu tertentu dan jika diambil pun mudah di kenali. Namun perlu juga kehati-hatian dan kewaspadaan, karena dimana kita sedang membutuhkan seragam, namun seragam hilang, maka akan repot Karena seragam digunakan untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah dan jika tidak memakai seragam akan malu atau terkena hukuman Peci Barang yang sering hilang di Pesantren selanjutnya adalah peci. Peci sama hal nya dengan seragam Posisi barang yang sering hilang kedua setelah sandal yaitu peci, karena sering dipakai untuk pergi ke masjid atau upacara dan kegiatan keagamaan lainnya Adapun cara atau solusi agar tidak hilang nya peci sama seperti cara-cara seragam. Silahkan baca supaya peci tidak hilang atau tertukar dengan artikel berikut ini Buku Barang terakhir yang sering hilang yaitu buku. Buku atau kitab yang hilang ini tidak sama seperti seragam atau peci Karena kitab itu sendiri hanya diperlukan oleh kelas-kelas yang sama, jika kita duduk di kelas 3 maka yang mengambil buku kita tanpa izin tidak jauh dari teman sekelas atau seangkatan Jadi lebih mudah diidentifikasi atau ditemukan, baca selengkapnya untuk lebih mengetahui trik supaya buku tidak hilang. 2. Bully Gambar Kembali ke pembahasan utama Masalah Yang Sering Terjadi di Pesantren yaitu terjadinya pembullyan atau dalam istilah lamanya bisa dikenal dengan pelecehan Bullying atau kasus pelecehan ini sebenarnya tidak hanya di Pesantren, di sekolah formal pun kerap terjadi Namun bedanya kasus bullying dulu dengan sekarang berbeda. Dimana jaman sekarang adanya sosial media dimana kasus pembullyan ini bisa diekspos atau disebarkan Sedangkan jaman dulu, sebelum ada medsos kasus pembullyan hanya diketahui dilingkungan saja Dimana yang kuat akan menindas yang lemah dan yang lemah tidak bisa melawan atau tidak berani melaporkan nya, karena takut akan terjadi lebih parah oleh seorang pem bully Saya pun dulu merasakan pembullyan ini, diantaranya oleh teman sendiri. Diantaranya terkadang disuruh mengerjakan tugas mereka, dihina dan masih banyak lagi Sebelum memecahkan masalah pembullyan ini mari kita identifikasi terlebih dahulu kategori para korban pembullyan tersebut 1. Culun Berpenampilan cuek atau kurang modis menjadi salah satu santapan pembully, dimana penampilan fisik atau baju yang menurut kebanyakan orang aneh dan tidak sesuai di mata mereka akan menjadi bahan bulan-bulanan. Semisal sang anak jarang mandi atau mencuci, maka anak tersebut akan di ledek atau dihina "si jorok" misalnya Pembullyan ini sering terjadi dikalangan santri baru, dimana sesama santri akan meledek temannya Namun tak jarang kakak kelas yang kurang mengerti malah ikut-ikutan, namun hanya sedikit saja Karena yang paham dan mengerti akan lebih menasehatinya dengan baik, bukan dengan cara meledeknya. 2. Berkelainan khusus Bersifat aneh ini seperti sifat bawaan dari rumah, seperti ngomong yang kurang jelas, cadel, gagap sumbing dan kelemahan lainnya Memang menjadi keunikan tersendiri dan hiburan, namun tidak semua penderita diatas merasakan atau menyadari hal diatas Maksudnya, Terkadang ada yang tidak bisa bercanda atau maksudnya lebih mengganggap jika gurauan tersebut adalah hal yang serius Jadi seorang santri tersebut akan merasa dihina atau direndahkan. 3. Ras Ras ini sama seperti poin kedua diatas. Kulit, logat atau kebiasaan yang berbeda dari teman lainnya terkadang menjadi bahan ledekan Karena pembullyan atau ejekan di Pesantren tidak seperti di sekolah. Jika di sekolah biasanya akan meledek teman dengan nama orang tua Jika di pesantren tidak meledek dengan nama orang tua, tapi dengan ciri yang berbeda dari orang pada umumnya dilingkungan tersebut 4. Egois Sebenarnya santri yang egois disini merupakan hal yang positif, dimana santri yang egois mementingkan tugas dan tanggung jawab milik pribadi nya. Seperti tugas sekolah, setoran hafalan dan lain-lain Biasanya santri yang semangat seperti ini terkadang terkena sasaran sindiran, ledekan dari teman-teman yang tertinggal 5. Sering menyendiri Sifat santri pada dasarnya sama dengan masyarakat pada umumnya, bermacam-macam jenis watak dan karakter Ada yang jarang berbicara, jarang berkumpul atau jarang berinteraksi. Ada banyak berbagai macam alasan Santri tipe seperti ini pun terkadang sering disindir, sudah sering menyendiri, terkena ledekan pula. Biasanya santri tipe seperti ini pun jika tak kuat mental, maka akan keluar dari pesantren. Solusi menghindari pembullyan ini yaitu bisa dengan cara 1. Segera Laporkan Setelah terkena bullying, diharapkan pada teman atau dirinya sendiri yang terkena bullying langsung melaporkan pada kaka senior supaya mendapatkan mediasi. Tak mengapa bila dibilang "tukang ngadu" setidaknya teman pembully akan segan atau kapok suatu ketika ingin mulai membully mu lagi. 2. Nasehati Memang akan terasa percuma menasehati pembully atau bahkan kamu tidak akan berani Menasehati nya bukan oleh temannya langsung, namun bisa melalui kakak senior atau ustadz yang lebih didengar 3. Abaikan Sesekali sedikit menggubris bullyan memang tidak masalah. Namun jika pembullyan tak kunjung selesai, ada baiknya kamu mengabaikan bully tersebut. Karena lama kelamaan sang pembully akan bosan sendiri, sebab kamu tidak merespon mereka. 4. Sabar Solusi terakhir menghadapi pembullyan ini yaitu bersabar. Memang berat dan sulit, namun ketahuilah sabar senjata terakhir dalam menghadapi berbagai masalah di Pesantren Ucapkan Alhamdulillah, terimakasih dari setiap ledekan, hinaan, cacian dan makian. Ketika kesabaran sudah habis, tak mengapa juga sesekali kamu melawan mereka. Namun perlu digarisbawahi, jika sekiranya kamu bisa benar-benar melawan mereka. Jika tidak, serahkan saja pada yang lebih kuat atau berwenang. Gambar 3. Menu Makanan Menu makanan di Pesantren memang tak seenak menu makanan di rumah atau rumah makan Karena Pesantren sendiri pada dasarnya adalah tempat untuk belajar mandiri dan menimba ilmu agama Pesantren bukan restoran rumah makan atau bahkan hotel. Dengan menu masakan sajian yang enak dan asrama yang mewah Bukannya pesantren tidak bisa menyajikan masakan seenak rumah makan, sangat memungkinkan pesantren menyajikan menu ala restoran mewah Namun hal tersebut bukan termasuk pada pendidikan. Pesantren mendidik para santrinya dengan menu makanan ala kadarnya, meski dengan tahu dan kerupuk Belajar bersyukurlah, diharapkan para santri memaknai betul-betul makna bersyukur tersebut. Berapa banyak orang-orang diluar sana yang sama sekali tidak makan beberapa hari. Adapun solusi menghadapi menu makanan yang tidak disukai bisa dengan cara 1. Beli lauk di kantin Jika pada hari itu terdapat lauk yang kurang kita sukai dan minati, kamu bisa hanya mengambil nasi nya saja dan membeli lauknya di kantin Biasanya di beberapa Pesantren, kantin menyediakan lauk nasi untuk makan. Seperti pepes ikan, daging ayam dan lain-lain. 2. Stok abon, kecap dan sambel Seperti pada artikel sebelumnya yang pernah kami tulis yaitu makanan yang di bawa anak pesantren di dalam artikel tersebut kami telah merekomendasikan beberapa makanan dan cemilan yang cocok untuk santri di pesantren Abon, kecap dan sambel atau beberapa makanan lainnya bisa dijadikan teman makan nasi yang cocok dikala menu makanan pondok kurang support. 3. Tukar lauk ke dapur Ada beberapa santri yang memang terkadang alergi dengan lauk. Maka dari itu, biasanya pihak dapur menyediakan lauk khusus bagi santri yang memang benar-benar tidak suka dengan lauk yang ada saat itu. Kamu bisa langsung bicara saja dengan ibu-ibu dapur atau bagian dapur jika kamu tidak berkenan dengan lauk saat itu Biasanya dapur akan mengganti nya dengan mie instan atau lainnya. Gambar 4. Gatal-gatal Masalah Yang Sering Terjadi di Pesantren terakhir yaitu gatal-gatal atau para santri terkadang menyebutnya dengan kata "jarob" jarob sendiri berasal dari kata bahasa Arab yang artinya budug. Biasanya ustadz mengatakan belum sah seorang santri jika selama di pondok belum pernah terkena penyakit jarob. Jarob atau budug itu sendiri berasal dari kuman dan bakteri yang berada di kulit santri yang jorok. Biasanya santri yang jorok disebabkan jarang mencuci dan mandi, terkadang ada pula santri yang rajin mandi dan mencuci tetap terkena penyakit ini Itu disebabkan santri tersebut tertular dari temannya yang jorok. Fenomena ini memang sangat sulit dihindari, karena garuk-garuk sendiri merupakan ciri khas seorang santri. Bahkan tak jarang rasa gatal atau budug tersebut terkena alat vital dikarenakan jarang mengganti pakaian dalam. Berikut Trik mengatasi fenomena jarob atau budug pada santri 1. Rajin Mandi dan Mencuci Rajin-rajinlah mandi minimal sehari dua kali. Sesibuk apapun aktivitas kita di Pondok, kegiatan mandi harus di sempatkan Karena aktifitas di Pondok yang padat 24 jam cukup membuat banyak bakteri dan kotoran pada kulit Tak jarang terkadang air di pondok pun kurang mendukung. Maka dari itu jika yang mandi saja masih gatal-gatal apalagi yang tidak mandi. Mencuci pakaian ada baiknya dilakukan dua atau tiga hari sekali. Jangan menumpuk pakaian kotor di dalam lemari Lebih baik setiap hari mencuci, mencicil pakaian sedikit demi sedikit daripada langsung sekaligus mencuci di satu waktu karena tidak baik. 2. Jemur Kasur Jemur Kasur minimal seminggu sekali, bukan hanya kasur mu saja tapi kasur temanmu yang lainnya juga Karena di satu asrama kamu tidak tinggal sendirian. Ingatkan temanmu supaya hidup bersih, sehat dan disiplin. 3. Beli kapur bagus Biasanya di dalam lemari santri ada makhluk penghisap darah yang namanya tumbila. Hewan ini pun kerap membuat kulit santri gatal-gatal. Bisa disebabkan karena kelembapan suhu ruangan di asrama dan aneka aroma di asrama yang semakin membuat kutu kupret ini betah. 4. Gunakan Sabun Dettol Dettol sudah dikenal cukup ampuh mengatasi kuman dan bakteri. Entah Dettol yang diteteskan di bak mandi atau berupa sabun Banyak sabun mandi yang memang dikhususkan untuk membasmi kuman dan bakteri lebih ampuh selain Dettol Penggunaan sabun antiseptik ini sangat direkomendasikan bagi para santri di Pondok Pesantren. 5. Bersihkan asrama Meski "tandziful aam" seminggu sekali sebenarnya tak perlu menunggu hari-hari tertentu untuk bersih-bersih atau mengandalkan yang piket Kapanpun dirasa asrama atau kamar terlihat mulai bau atau berantakan, silahkan segera di instruksikan kepada anggota asrama supaya bersih-bersih. 6. Simpan pakaian kotor diluar asrama Terkadang beberapa santri menyimpan pakaian kotor di lemari supaya tidak hilang. Namun menyimpan pakaian kotor didalam lemari juga tidak baik Sebab kuman dan bakteri atau bahkan bau apek akan menyebar ke sekitar lemari. Pakaian bersih pun akan terkena bau nya Maka dari itu, ada baiknya pakaian kotor, kaos kaki kalo bisa simpan atau bungkus di luar kamar. Supaya tidak hilang, segera cuci. Penutup Nah, sobat wakilsantri sekalian. Itu dia daftar-daftar dan solusi masalah-masalah yang sering terjadi di Pesantren. Sebenarnya masih sangat banyak, namun kali ini kita membahas nya pada hal-hal yang kerap terjadi saja Tidak hanya di Pesantren, hidup diluar pesantren pun pasti akan ada saja masalah. Masalah itu pun kembali lagi pada kita bagaimana mengahadapi permasalahan yang ada. Hadapi dan jangan lari dari masalah, atau bahkan mengkambing hitamkan pihak-pihak lain. Masalah datang untuk menguji sejauh mana kita sabar menghadapi masalah tersebut. Jika kita lulus dari permasalahan tersebut, maka naik pula lah derajat kita di hadapan Allah Subhanahu wa ta'ala Wallahu'alam..
Iamenjelaskan salah satu alasan pemulangan itu lantaran 90 persen donatur telah hilang. "Kurang lebih 200 sudah saya pulangkan dan ini ada sebagian yang masih ada, anak-anak kami di Bekasi dan Keluhan anak di pesantren akan seringnya baju tertukar sebenarnya hanya masalah kecil dan sederhana. Namun karena sifat manja sang anak saat awal mondok, hal ini menjadi sebuah masalah yang besar. Kita sebagai orang tua pun ada baiknya mensiasati bagaimana mambantu anak supaya baju atau pakaian nya tidak tertukar dengan temannya. Meski bajunya sama seperti seragam mungkin rasanya akan berbeda saat dikenakan. Syukur-syukur bila baju yang tertukar masih bagus atau baru dicuci, bagaimana jika yang tertukar baju yang kotor, lusuh atau sudah usang? Pasti menjengkelkan bukan? Seperti pengalaman-pengalaman saya dulu saat mondok. Ada beberapa cara yang saya lakukan supaya baju tidak tertukar, semoga saja cara ini dapat sedikit membantu para santri agar bajunya tidak tertukar. Langsung simak saja uraian dibawah ini sampai habis agar baju anak tidak tertukar di Pesantren. Agar Baju Anak Tidak Tertukar di Pesantren 1. Masukan baju kedalam lemari Sudah pernah saya mengingatkan pada artikel yang sudah saya buatkan sebelumnya yaitu trik agar baju tidak hilang di pesantren. Didalamnya sudah saya singgung agar seorang santri tidak lagi jorok, menyimpan baju yang telah dipakai disimpan disembarang tempat, terutama seragam. Disimpan atau digantungkan diatas, di samping lemari sebenarnya tidak direkomendasikan terutama baju seragam. Karena mungkin teman sebelah lemari kadang mengira baju tersebut miliknya. 2. Punya seragam cadangan Cara selanjutnya agar baju anak tidak tertukar di Pesantren yaitu dengan memiliki baju koko, kemeja atau seragam cadangan. Tidak ada salahnya terutama untuk seragam memiliki dua atau lebih. Karena pakaian ini sangat penting dan sering dipakai. Jadi saat hilang dadakan pun sang anak tidak terlalu panik saat baju hilang atau tertukar. Ia akan memakai baju cadangan sementara. 3. Menandai baju agar tidak tertukar Untuk poin yang ketiga ini silahkan baca artikel saya sebelumnya yang sudah dibuat yaitu cara menandai baju agar tidak hilang. Di artikel tersebut saya sudah menjelaskan panjang lebar bagaimana baju atau pakaian tidak hilang atau tertukar. Tidak hanya saat di pesantren saja, namun saat baju akan di cuci ke laundry. 4. Sedikit berbeda tak mengapa Poin yang keempat agar baju anak tidak tertukar di Pesantren yaitu meski saja pakaianmu telah tertukar lalu setelah mengumumkan di kamar masih tidak ada yang mengakuinya, cara ini bisa dilakukan saja. Meskipun tertukar namun jenis pakaian masih sama, tak jadi masalah yang penting kebermanfaatan nya masih sama. Mungkin suatu saat akan ada yang mencarinya. 5. Desain baju yang sedikit berbeda Mendesain baju khususnya seragam meski sedikit berbeda pun tidak masalah, hal ini dapat mengurangi sedikit resiko akan tertukarnya baju di asrama. Selagi desain baju tidak menyalahi aturan yang ada di pondok, seperti celana pensil, warna baju berbeda dan lain-lain. 6. Beli baju custom Membeli baju custom sama seperti poin yang kelima diatas. Namun poin ini lebih ke baju bebas. Maksudnya jika baju yang disediakan di koperasi pelajar mungkin ada banyak santri yang membeli baju yang sama dan hal ini meningkatkan tertukarnya baju. Jika memungkinkan, silahkan beli baju ditempat yang lain yang tidak ada yang sama jenis bajunya. Namun tetap dengan tidak menyalahi aturan yang berlaku di pondok. Seperti baju yang ramai dengan gambar, kaos partai dan lain-lain. Penutup Nah sobat wakilsantri, mungkin diatas tadi beberapa cara agar baju anak tidak tertukar di Pesantren. Sebenarnya masih banyak cara-cara kreatif dengan mengakali agar pakaian tidak tertukar. Intinya, tertukar nya baju di pesantren bukanlah sebuah masalah yang besar. Kita sebagai santri bagusnya lebih meningkatkan kembali akan kesadaran akan barang-barang pribadi. Silahkan share artikel ini supaya teman asrama mu di pondok juga tau. Jangan lupa tinggalkan komentar dibawah jika ada pertanyaan atau hal yang kurang jelas. Agar baju anak tidak tertukar di Pesantren
AgarWhatsapp tidak terlihat Online dan Tulisan sedang mengetik hilang sobat harus mengikuti beberapa langkah yang kami jabarkan di sini! Tapi disini caranya menggunakan aplikasi ya sob! Jadi siapakan koneksi untuk mengunduh aplikasi agar wa tidak terlihat online dan status tulisan sedang mengetik.
Agar barang tidak hilang di pesantren adalah pertanyaan yang umum dilayangkan oleh mereka yang baru masuk pondok pesantren. Rata-rata merasakan barangnya hilang. Yang paling menjengkelkan hal ini membuat anak tidak betah di pesantren. Bagi yang sudah lama hidup di pesantren pasti paham bagaimana caranya agar barang tidak hilang di pesantren. Atau agar barang tidak tertukar milik teman. Berdasarkan pengalaman, kami akan jelaskan bagaimana cara mengatasi dan solusinya. Penyebab Barang Hilang di PesantrenBarang Tertukar di PesantrenAgar Barang Tidak Hilang di PesantrenHilang Uang dan Pakaian di Pesantren Bagi Anda sebagai wali santri, perlu memahami kenapa bisa barang hilang di pesantren. Sebab yang paling umum adalah, barang di pesantren memiliki bentuk dan bahkan warna yang sama. Contoh sandal japit. Karena tempat belinya sama, warnanya juga sama, ukurannya juga sama, dan orangnya banyak, maka ketika santri memakai, dia merasa bahwa itu adalah miliknya. Sehingga dipakai dengan begitu santainya. Kedua, karena di pesantren di buru waktu. Contoh, santri harus makan, harus sesegera mungkin, kalau tidak akan terlambat, maka ketika akan memakai sandal yang dilihat sebatas sekilas saja. Oh sama, langsung pakai. Padahal mungkin bukan punya dia. Nah, yang datang belakangan sudah tidak ada sandalnya. Akhirnya dia kehilangan. Ini memang sangat sering terjadi. Apalagi kalau misalkan sandalnya ketendang, anak kita malas untuk mencari, pada akhirnya dirasa hilang. Oleh sebab itu kita harus tahu beberapa sebab ini sebelum tahu cara agar barang tidak hilang di pesantren. Barang Tertukar di Pesantren Sebab selanjutnya adalah barang tertukar di pesantren. Hal ini umumnya adalah pakaian. Ini juga sama, penyebab utamanya adalah seragam yang jenisnya sama, ukurannya sama dan warnanya sama. Ya karena banyak santri yang tubuhnya sama. Tapi ada satu masalah yang kadang tidak disadari santri. Terutama ketika menjemur pakaian. Yaitu pakaiannya tidak segera diambil. Sehingga digeser oleh yang baru menjemur. Digeser karena sudah kering. Tapi yang punya lupa mengambil dengan cepat. Ketika datang ke jemuran, di posisi itu sudah tidak ada lagi bajunya. Perlu diketahui, jemuran di pesantren sangat panjang. Jadi bisa bergeser dari ujung ke ujung. Nah santri tidak semuanya ulet untuk mencari. Kelamaan. Akhirnya merasa hilang. Maka bagi Anda yang punya anak, harus dibiasakan untuk meneliti dengan sabar. Kalau alasan barang hilang di pesantren karena ada anak yang mengambil dengan sengaja, pengalaman kami itu hanya sangat sedikit sekali. Itupun kalau ketahuan diusir. Jadi banyak karena faktor belum terbiasa dengan kehidupan pesantren. Pasti ketika sudah lama di pesantren semakin jarang barang hilang. Kami dulu ketika mondok juga mulai paham. Oh ternyata gini. Inilah mengapa barang tertukar di pesantren atau bahkan hilang. Agar Barang Tidak Hilang di Pesantren Nah ada beberapa cara agar barang tidak hilang di pesantren. Yang pertama adalah membawa kantong. Biasanya di pesantren disediakan namanya kantong sandal. Jadi kalau ke satu tempat, sandalnya tidak ditinggal, tapi dimasukkan kantong. Sandal kalau diberi nama susah. Keinjak sudah tidak kelihatan. Maka lebih baik kantong sandal. Kalau tidak malu memakai gembok kecil. Tapi biasanya justru kuncinya yang hilang. Nanti yang lain sudah lari, anak Anda jalan tanpa sandal, dan membawa sepasang sandal digembok. Kedua, agar barang tidak hilang di pesantren adalah selalu diberi nama. Berilah nama yang cantik, pakai bordir atau pakai apalah. Jangan pakai spidol, kasihan kemeja dikasih spidol. Jelek. Ditulis bordir tersebut di saku, atau di kerahnya. Jangan di bagian bawah baju, tidak kelihatan. Kan masuk ke celana. Masa pas nyari baju yang hilang celana temen Ketiga, agar barang tidak hilang di pesantren adalah jangan lupa posisi ketika meletakkan, menjemur, atau menitipkan sesuatu. Karena kalau lupa akan disingkirkan. Contoh, piring Anda basah, dijemur di depan asrama. Nah ternyata Anda lupa jemur. Pasti disingkirkan. Kemudian tanpa nama, ya tidak kembali. Hilang Uang dan Pakaian di Pesantren Keempat, kalau masalah uang, sebisa mungkin jangan pegang terlalu banyak. Biasanya di pesantren ada aturan dalam mengatur keuangan. Tapi kadang orang tua karena terlalu sayang dikasih banyak. Nah terkadang anak tidak bisa mengatur. Plus ketika meletakkan di almari, lupa dikunci. Ingat tidak semua kejahatan di pondok karena adanya orang jahat, tapi juga anak kita yang teledor. Maka berikan uang secukupnya saja. Tidak terlalu banyak. Karena membuka kesempatan orang berbuat jahat. Kelima, agar barang tidak hilang di pesantren, caranya adalah memiliki barang dengan bentuk dan warna berbeda. Contoh, kalau piring yang lain merah, Anda beli warna putih. Atau dicat bagian bawahnya putih. Tapi ini yang bertindak anak Anda, kalau orang tua tidak mengetahuinya. Keenam, kalaupun anak Anda kehilangan, jangan marahi dulu. Coba tanyakan baik-baik sebab hilangnya apa, atau di mana. Bilang saja jangan diulangi ya, dijaga ya. Kalau dimarahi, nanti justru tidak betah. Nasehati saja, lama-lama dia akan paham cara hidup di pesantren. Karena hilangnya barang di pesantren adalah salah satu masalah besar. Kami sudah menulis beberapa masalah besar di pesantren dan solusinya di link ini. Post Views Dua kalimat yang disukai oleh Allah SWT, ringan di lidah, namun berat di Mizan (timbangan amal di akhirat) yaitu: ‘Subhanallah wabihamdihi subhanallahiladzim’, yang artinya Maha suci Allah dan segala puji untukNya, maha suci Allah yang maha agung’.” (HR. Bukhari). Dzikir di lisan adalah ibadah yang paling ringan.
Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang memiliki karakteristik khusus. Salah satu hal yang menjadi perhatian di pesantren adalah bagaimana agar baju tidak hilang. Baju yang hilang bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman dan mengalami kesulitan dalam beraktivitas di pesantren. Oleh karena itu, di sini akan dibahas beberapa trik yang bisa diterapkan agar baju tidak hilang di pesantren. 1. Gunakan Label Nama Salah satu trik agar baju tidak hilang di pesantren adalah dengan menggunakan label nama. Label nama bisa digunakan untuk menandai baju agar mudah dikenali dan tidak tertukar dengan baju orang lain. Label nama bisa dijahit atau direkatkan pada baju secara permanen atau bisa juga menggunakan label nama yang bisa dilepas seperti stiker. 2. Gunakan Tali pada Baju Trik selanjutnya adalah dengan menggunakan tali pada baju. Tali bisa dijahit pada bagian dalam baju dan digunakan untuk menggantung baju di tempat penyimpanan seperti almari atau gantungan baju. Dengan menggunakan tali, baju tidak mudah tercecer atau tertukar dengan baju orang lain. 3. Menyimpan Baju di Tempat yang Tepat Menyimpan baju di tempat yang tepat juga bisa membuat baju tidak hilang di pesantren. Baju sebaiknya disimpan di tempat yang aman dan mudah diingat seperti dalam almari atau gantungan baju. Hindari menyimpan baju di tempat yang terbuka atau tidak aman seperti di pinggir jalan atau di tempat umum. 4. Menjaga Kebersihan Lingkungan Kebersihan lingkungan juga menjadi faktor penting dalam menghindari hilangnya baju di pesantren. Lingkungan yang kotor dan tidak teratur bisa membuat baju mudah terselip atau tercecer. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan cara membersihkan tempat penyimpanan baju secara rutin dan tidak membuang sampah sembarangan. 5. Menjaga Komunikasi dengan Penghuni Pesantren Lain Terakhir, menjaga komunikasi dengan penghuni pesantren lain juga bisa membantu menghindari hilangnya baju di pesantren. Berbicara dengan penghuni pesantren lain bisa membantu mengetahui apakah baju tertukar atau ada yang mengambil baju secara tidak sengaja. Selain itu, menjaga komunikasi yang baik juga bisa membantu membangun hubungan yang harmonis antara penghuni pesantren. Demikian beberapa trik agar baju tidak hilang di pesantren. Dengan menerapkan trik-trik di atas, diharapkan baju bisa tetap terjaga dan tidak hilang di pesantren. Tentunya, selain menerapkan trik-trik ini, penting juga untuk selalu mengingatkan diri sendiri dan penghuni pesantren lain untuk selalu menjaga kebersihan dan saling membantu satu sama lain di lingkungan pesantren.
Parapakar mengungkapkan trik yang digunakan oleh para keluarga Kerajaan Inggris, agar selalu tampil sempurna di setiap foto, Halaman all. Sebab, langkah-langkah besar bisa membuat pakaian kehilangan bentuk aslinya. Sementara itu, penata busana Stacy L. Troke mengatakan para anggota keluarga kerajaan sangat memerhatikan setiap langkah

Trik Agar Baju Tidak Hilang di Pesantren 2023-04-19 By Rahmi On April 19, 2023 In Lifestyle Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan akhlak santri. Namun, tak jarang santri mengalami masalah kecil seperti kehilangan baju di pesantren. Ini tentu sangat merepotkan dan mengganggu aktivitas belajar mengajar. Nah, berikut ini adalah beberapa trik agar baju tidak hilang di pesantren 1. BeriContinue Reading

Islammensyariatkan kepada ibu hamil agar tidak berpuasa pada bulan Ramadhan untuk kepentingan janin yang dikandungnya. Sabda Rasulullah : “Sesungguhnya Allah membebaskan separuh shalat bagi orang yang bepergian, dan (membebaskan) puasa bagi orang yang bepergian, wanita menyusui dan wanita hamil” (Hadits riwayat Abu Dawud, At Tirmidzi
Sikatnat dengan lembut, menyedot debu sisa sesuai kebutuhan. Lanjutkan prosesnya sampai semua noda putih hilang. Baca juga: Cara Mudah dan Cepat Membersihkan Nat Keramik Kamar Mandi. Sealer nat dapat membantu mencegah pembungaan kembali dan ditemukan di toko perbaikan rumah atau ruang pamer ubin.
Perkaramengambil baju saja bisa membuat Mama marah, begitu pikir Papa. Padahal, karena asal mengambil baju, lemari jadi selalu terlihat berantakan. Agar Mama terkejut saat membuka lemari, yuk dicoba langkah-langkah untuk mengambil baju di agar tumpukan pakaian tetap aman. Dirangkum Popmama.com, inilah caranya. 1. Caramengatasi WiFi hilang Klik kanan pada “ My Computer “, pilih “ Management “, cari dan klik untuk masuk ke “ Services And Application ” di Manajemen Komputer. Pilih “ Service temukan WLAN AutoConfig, WLAN Direct, dan Layanan Pengaturan Jaringan dan periksa apakah itu berfungsi. Jika tidak, klik kanan dan pilih Start. .
  • b8mxpxpp36.pages.dev/464
  • b8mxpxpp36.pages.dev/369
  • b8mxpxpp36.pages.dev/893
  • b8mxpxpp36.pages.dev/199
  • b8mxpxpp36.pages.dev/444
  • b8mxpxpp36.pages.dev/699
  • b8mxpxpp36.pages.dev/63
  • b8mxpxpp36.pages.dev/158
  • b8mxpxpp36.pages.dev/207
  • b8mxpxpp36.pages.dev/774
  • b8mxpxpp36.pages.dev/298
  • b8mxpxpp36.pages.dev/851
  • b8mxpxpp36.pages.dev/679
  • b8mxpxpp36.pages.dev/866
  • b8mxpxpp36.pages.dev/934
  • trik agar baju tidak hilang di pesantren